Pahat (31/10) Kepulauan Anambas selain telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Nasional, juga telah menjadi salah satu lokasi prioritas pendataan penyu secara nasional yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Penyu 2022-2024. LKKPN Pekanbaru sendiri, telah aktif melakukan pendataan dan konservasi penyu di Pulau Mangkai sejak tahun 2022. Selain dari unsur pemerintah, program perlindungan dan pelestarian penyu di Anambas juga digiatkan oleh kelompok masyarakat dan pihak swasta lewat program CSR, salah satunya program Community Investment Harbour Energy.
Program pelestarian penyu ini melibatkan Kelompok Masyarakat Peduli Penyu Pulau Pahat (POKMAS P4) dan Komunitas Konservasi Mangrove, Penyu, Alam dan Karang (KOMPAK) yang telah diinisiasi sejak tahun 2014. Pulau ini adalah salah satu pulau pendaratan penyu di Kepulauan Anambas dengan jenis penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
Guna memastikan kegiatan monitoring yang dilakukan kelompok masyarakat sesuai dengan petunjuk teknis dan SOP kegiatan serta melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas data monitoring, LKKPN Pekanbaru melakukan supervisi ke Pulau Pahat pada 31 Oktober 2024.
Beberapa hal dilakukan dalam kegiatan ini seperti penyamaan standar data sesuai dengan pedoman teknis pengelolaan konservasi penyu, prosedur pelestarian penyu dengan metode penangkaran semi alami dan sharing informasi mengenai potensi dan kendala yang ditemukan. Dari hasil supervisi ini didapati bahwa sejak bulan Januari – Oktober jumlah penyu yang melakukan peneluran di Pulau Pahat sebanyak 174 sarang dengan jenis penyu hijau dan penyu sisik.
Jumlah sarang yg berhasil menetas sejumlah 114 sarang dan yang gagal menetas sejumlah 26, sisanya masih dalam proses inkubasi. Total tukik yang sudah dirilis mencapai 10.210 ekor. Dengan terlaksananya kegiatan supervisi dan evaluasi ini kedepan diharapkan enumerator penyu pulau pahat dapat menerapkan standar pendataan yang telah ditetapkan. Tentunya LKKPN Pekanbaru akan terus melakukan pendampingan dan memberikan dukungan agar hasil monitoring penyu yang dilakukan di Pulau Pahat berjalan optimal.
Selain melakukan supervisi terhadap kegiatan monitoring penyu di Pulau Pahat, tim LKKPN Pekanbaru juga melakukan sharing pengetahuan terkait konservasi penyu kepada mahasiswa magang dari Universitas Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang konservasi penyu.
Adapun materi yang disampaikan terkait penyu meliputi bioekologi, morfologi, teknik identifikasi, siklus hidup, perilaku bertelur, penyiapan sarang semi alami, pelaksanaan monitoring penyu, relokasi penyu, penanganan pada sarang semi alami, penanganan tukik, hingga perilisan tukik. Mahasiswa magang mengikuti kegiatan dengan antusias dan mengaku senang lantaran materi dan praktek seperti ini tidak mereka dapatkan selama perkuliahan di kampus.