Kep. Anambas (12/08) – LKKPN Pekanbaru dalam mengelola kawasan konservasi yang efektif, terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas sumberdaya ekosistem dan biota yang ada di dalamnya.
Pada kesempatan ini tim LKKPN Pekanbaru melakukan kegiatan monitoring rehabilitasi di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas selama 4 hari pada 12 – 15 Agustus 2024.
Lokasi kegiatan berada di Teluk Yang, Perairan Desa Lingai. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penghitungan biomassa ikan (T3), survival rate (T3), pembersihan media dan penyulaman fragmen terhadap media rehabilitasi yang pada tahun 2022 telah dipasang.
Media rehabilitasi ini dalam bentuk 12 piramid beton yang berfungsi sebagai habitat baru ikan, yang dikombinasikan dengan 12 coral tree nurseries dengan 288 fragmen karang sebagai sumber transplantasi terumbu karang. Selain melakukan monitoring, tim juga melakukan pemasangan media rehabilitasi baru.
Berdasarkan hasil monitoring, diketahui kondisi piramid beton yang masih tegak berdiri dan dapat diamati pula perannya sebagai habitat baru bagi berbagai jenis biota laut. Melalui pendataan ikan diketahui biomassa ikan target di lokasi rehabilitasi mencapai 80 kg atau meningkat sekitar 11 kali lipat dari saat pertama pemasangan media di tahun 2022.
Berdasarkan hasil monitoring, diketahui kondisi piramid beton yang masih tegak berdiri dan dapat diamati pula perannya sebagai habitat baru bagi berbagai jenis biota laut. Melalui pendataan ikan diketahui biomassa ikan target di lokasi rehabilitasi mencapai 80 kg atau meningkat sekitar 11 kali lipat dari saat pertama pemasangan media di tahun 2022.
Adapun untuk terumbu karang pada coral nurseries memiliki survival rate mencapai 80% dan sebagian sudah mencapai ukurannya untuk dipanen sebagai bibit transplantasi. Terhadap fragmen-fragmen karang tersebut dilakukan pemindahan ke media piramid beton di bawahnya, dan sebagian dimanfaatkan untuk menyulam kembali beberapa fragmen karang yang telah mati pada media coral nurseries. Pada tahapan ini, penyulaman telah dapat dilakukan tanpa mengambil bibit dari alam.
Kegiatan Monitoring Rehabilitasi Terumbu Karang tahun 2024 ini juga dilakukan penambahan media rehabilitasi di lokasi yang sama berupa media transplantasi berbahan besi. Adapun besi ini dirangkai membentuk akronim “KKP” dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pada media ini direkatkan sebanyak 100 fragmen karang, yang diharapkan dapat menjadi habitat baru bagi biota laut di sekitarnya. Selain itu direkatkan juga metal tag sebagai media adopsi terumbu karang bagi wisatawan sehingga dapat menarik wisatawan yang ingin berkontribusi dalam melestarikan terumbu karang.
Fragmen karang yang digunakan pada media transplantasi ini juga bersumber dari media coral nurseries (F1), sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap komunitas terumbu karang alami terutama di masa-masa pemanasan suhu perairan laut di Indonesia dan dunia. Selain pemasangan fragmen karang, tim juga melakukan pendataan T0 untuk tinggi dan lebar fragmen karang yang nantinya akan dipantau untuk mengetahui laju pertumbuhannya.
Kegiatan monitoring dan pemasangan media rehabilitasi ini menjadi upaya yang pengelola kawasan lakukan terhadap keberlangsungan hidup ekosistem terumbu karang. Dimana saat ini terumbu karang mengalami fenomena coral bleaching akibat dari peningkatan suhu perairan laut.